Sudah Beberapa Kali Mengajukan Permintaan Rehab, Karena Tidak Ada Realisasi Sehingga SDN 1 Mandapajaya Yang Rusak Berat Lakukan Swadaya


Kuningan | Interaksi-news || SDN 1 Mandapajaya yang berlokasi di Desa Mandapajaya, Kecamatan Cilebak, menghadapi tantangan besar terkait kondisi bangunan sekolah. Saat ini, sekolah yang memiliki 50 siswa di tahun ajaran 2024-2025 ini harus menghadapi kenyataan bahwa empat ruang kelas mengalami kerusakan berat, terutama di bagian atap yang menimbulkan kekhawatiran akan roboh di musim hujan.

Kepala Sekolah, Aning Suhaeni, S.Pd.I, mengungkapkan bahwa sekolah telah berusaha mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk perbaikan, namun pengajuan tersebut ditolak karena persyaratan minimal siswa yang harus dipenuhi adalah 60 orang, sementara jumlah siswa SDN 1 Mandapajaya saat ini belum mencapai angka tersebut.

“Keselamatan siswa menjadi perhatian utama kami, apalagi dengan kondisi atap yang bisa roboh kapan saja, Alhamdulillah gotong royong ini mendapat bantuan dari Koramil 1504/sbg yang diserahkan langsung oleh Danramilnya Lettu Kav. Sutardi dengan 10 sak semen, Kades Mandapajaya Drs. Aspa sudiana dan Pemdes Mandapajaya juga menyumbang uang dan genteng dan donatur lainnya” ujar Aning Suhaeni.


Merespon situasi ini, pihak sekolah bersama Komite Sekolah yang diketuai oleh Hidayat serta didukung oleh perangkat desa seperti Kepala Desa Mandapajaya, Aspa Sudiana menggelar rapat darurat. Pertemuan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat ini akhirnya menghasilkan keputusan untuk melakukan rehabilitasi secara gotong royong dengan seluruh biaya ditanggung melalui swadaya masyarakat.

Suprianto, S.AP selaku Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan, juga hadir dalam rapat dan memberikan dukungan penuh terhadap upaya ini. Menurutnya, meski pemerintah daerah belum bisa turun tangan secara langsung, inisiatif masyarakat Mandapajaya merupakan langkah mulia dan menunjukkan kekuatan solidaritas lokal.

“Ruang kelas yang aman dan layak adalah hak setiap siswa. Kami sangat mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan masyarakat di sini,” tambah Suprianto.

Dengan semangat gotong royong ini, diharapkan perbaikan ruang kelas bisa segera dilakukan sebelum musim hujan tiba, demi keamanan dan kenyamanan siswa-siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. (Heru/din)

Kuningan | Interaksi-news || SDN 1 Mandapajaya yang berlokasi di Desa Mandapajaya, Kecamatan Cilebak, menghadapi tantangan besar terkait kondisi bangunan sekolah. Saat ini, sekolah yang memiliki 50 siswa di tahun ajaran 2024-2025 ini harus menghadapi kenyataan bahwa empat ruang kelas mengalami kerusakan berat, terutama di bagian atap yang menimbulkan kekhawatiran akan roboh di musim hujan.

Kepala Sekolah, Aning Suhaeni, S.Pd.I, mengungkapkan bahwa sekolah telah berusaha mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk perbaikan, namun pengajuan tersebut ditolak karena persyaratan minimal siswa yang harus dipenuhi adalah 60 orang, sementara jumlah siswa SDN 1 Mandapajaya saat ini belum mencapai angka tersebut.

“Keselamatan siswa menjadi perhatian utama kami, apalagi dengan kondisi atap yang bisa roboh kapan saja, Alhamdulillah gotong royong ini mendapat bantuan dari Koramil 1504/sbg yang diserahkan langsung oleh Danramilnya Lettu Kav. Sutardi dengan 10 sak semen, Kades Mandapajaya Drs. Aspa sudiana dan Pemdes Mandapajaya juga menyumbang uang dan genteng dan donatur lainnya” ujar Aning Suhaeni.


Merespon situasi ini, pihak sekolah bersama Komite Sekolah yang diketuai oleh Hidayat serta didukung oleh perangkat desa seperti Kepala Desa Mandapajaya, Aspa Sudiana menggelar rapat darurat. Pertemuan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat ini akhirnya menghasilkan keputusan untuk melakukan rehabilitasi secara gotong royong dengan seluruh biaya ditanggung melalui swadaya masyarakat.

Suprianto, S.AP selaku Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan, juga hadir dalam rapat dan memberikan dukungan penuh terhadap upaya ini. Menurutnya, meski pemerintah daerah belum bisa turun tangan secara langsung, inisiatif masyarakat Mandapajaya merupakan langkah mulia dan menunjukkan kekuatan solidaritas lokal.

“Ruang kelas yang aman dan layak adalah hak setiap siswa. Kami sangat mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan masyarakat di sini,” tambah Suprianto.

Dengan semangat gotong royong ini, diharapkan perbaikan ruang kelas bisa segera dilakukan sebelum musim hujan tiba, demi keamanan dan kenyamanan siswa-siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. (Heru/din)

Komentar