Situ Cangkuang Resmi Ditetapkan Lokasi Penyelenggaraan Peringatan Hari Air Sedunia

Garut - Interaksinews || Situ Cangkuang yang kaya akan sejarah dan budaya telah resmi di tetapkan sebapgai lokasi penyelenggaraan peringatan hari air sedunia pada pertengahan bulan april 2025.                 

Kepusan ini di sepakati oleh berbagai pihak terkait termasuk Dewan Ketua Kebudayaan Garut  (DKKG) H.Iwan Hendarsyah SE atau yang akrab di sapa kang Jiwan.          

Menurut kang Jiwan, pemilihan Situ Cangkuang sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan melainkan memiliki nilai historis yang kuat. Dengan keberadaan candi dan kampung adat pulo, tempat ini juga menjadi simbol penting dalam pelestarian sumber daya air.         

Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya air sebagai sumber kehidupan serta mendorong kelestariannya, ujar kang jiwan.Sabtu, 2 Pebruari 2025.     

Ketiya umum kegiatan ini Dr H. Ate Dusanto ST. MT. yang memimpin rapat ini menegaskan bahwa peringatan hari air sedunia tahun ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Kami ingin acara ini tidak hanya menjadi seremonial tetapi juga memberikan edukasi yang nyata kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan.          

Susi Mey yang turut hadir sebagai panitia penyelenggara aspek pendanaan di acara ini memastikan bahwa anggaran yang akan digunakan secara efisien untuk mendukung seluruh rangkaian kegiata, mulai dari sosialisasi hingga pelaksanaan acara utama.        

Berbagai program telah di persiapkan untuk memeriahkan acara ini diantarany:   

Lomba kebersihan sungai, kampanye pengelolaan air yang baik serta workshop edukatif yang akan melibatkan masyarakat setempat.

Diharapkan kegiatan ini dapat membangun kesadaran kolektiyp dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam upaya menjaga melestarikan lingkungan hidup khususnya sumber daya air.    

Ini adalah langkah kecil berdampak besar bagi kelestRian bumi kita, mari kita bersama sama merawat air untuk masa depan kita yang lebih baik.ujarnya                 
(Dede engkus).

Komentar